Senin, 09 September 2013

Bisu Lakuku dalam Semu

Bisu Lakuku dalam Semu

Sebuah titik semu
Aku ...
Aku sang titik semu
Malu aku menjadi titik kecil
         
          Malu aku berbaur dengan dunia
          Enggan terhapus sia-sia, Enggan juga nampak menjadi bermakna
          Ragu-ragu dan malu duniaku untuk bercengkrama

Termenung dalam sudut temaram
Kugauli dunia diamku
Hingga kini beranak menjadi kebisuan
         
          Sisi liarku terkadang berontak
          Buas memaki kebodohan
          Namun hanya diam yang terlontarkan
          Lebih sulit membuaskan kebisuanku
          mendongkrak keliaran dalam jiwa penunggu keremangan

Apakah persetubuhan dengan kesemuan ini tetap berlanjut,
hingga bulir keringat kejengahan melarutkan diri dalam nisan?

Esti Kurnia Dewi

-Semarang, 5 Maret 2013-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar